Senin, 07 Desember 2009

LOVE


           Akhir-akhir ini sahabat-sahabat gw lagi dilanda cinta ni.. bukan, bukan jatuh cinta tapi cinta yang mau dibawa kemana dan cinta seperti apa yang mereka dapatkan sekarang setelah awalnya mereka merasakan cinta yang begitu manis, katanya.
        Gw pun jadi ikutan mikir sebenernya kalo sahabat gw ada yang curhatin tentang cowonya. Sekarang pun entah kenapa gw takut merasakan cinta yang dulu begitu manis, tetapi lambat laun cinta itu tidak manis lagi. Cinta jadi sebuah pengorbanan. Sebuah pengorbanan untuk mempertahankan cinta agar tetap terasa manis walaupun habis dimakan waktu, yaa memang begitulah seharusnya.
        Walaupun gw tau kita jarang ketemu, tapi gw bisa ngerasain ko, gimana perasaan sahabat2 gw sekarang [sok tauu] J. Intinya gw sembari curhat juga ahahaha... jadi maaf, gw akan membahas ini secara subjektif dari pandangan wanita J.
Banyak sebenernya yang jadi pertanyaan gw tentang gaya pacaran sekarang, ehm.. maksudnya gaya pacaran yang dilihat secara kuantitas bukan dari kualitasnya.
Kuantitas suatu pacaran diukur dari bagaimana kedua pasangan bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain, memberi perhatian, dukungan dan semangat, dan bagaimana mereka dapat “Bertahan” di dalam kondisi yang terburuk sekalipun.
Contoh dari kondisi terburuk itu bukan “selingkuh” karena jujur saja, dalam kondisi ini wanita mana yang kuat untuk bertahan? Kecuali bila ada kesepakatan antara keduanya untuk kembali bersama dan masih adanya cinta yang berkobar [yuuu marii]. Jadi gw tidak membahas orang ke-3.
Kondisi terburuk adalah dimana sang pacar [Pria] sedang merasakan titik kejenuhan yang teramat dahsyat, dia merasakan ada yang lain di hatinya tetapi [tidak berniat untuk mendua], dia lelah dengan sikap kita [wanita] yang sering ngomel, ngambek, curiga dsb. ataupun karena dia bosan dengan rutinitas pacaran yang monoton, atau Flat. Bisa jadi semua yang gw sebutkan tadi adalah kondisi terburuk yang pernah kalian alami.
Kondisi terburuk tadi bisa dilihat setelah beberapa bulan pacaran, misalnya di atas 9 bulan, atau di atas satu sampai di atas dua tahun. [berhubung usia pacaran  sahabat2 gw ada yang paling lama adalah memasuki 2 tahun].
Kondisi terburuk tadi dilampiaskan para Pria biasanya dengan sikap Cuek Bebek terhadap wanitanya, dia jadi kurang perhatian, lupa moment2 penting [emang dasar ajah ingatan wanita lebih tajam dari pria], SMS yang tadinya dibanjiri dengan nama2 dia tapi sekarang SMS hanya beberapa kali saja dan benar2 singkat, contohnya:


Dia : aku udh di rumah..km lagi apa?udh makan?
Dia : aku lg sama tmn2, nanti aku sms lagi.
Dia : aku tidur yaa..gudnite..luv u


Bisa dibayangin waktu awal2 pacaran kayak apa??


Dia : Beb/sayaaang/blup2 [panggilan sayang]..km lg apa?udh mkn blm? Aku baru aja makan, enak deh makannya sama bla..bla..bla.. km makan dong ntr sakit loh.. luv u full
Dia : Beb/Sayangku/blup2, aku lagi sama temen2 nih, kamu lagi apa blup2? Ihh kesel temenku tadi ngaret ! eh km pasti blm mandi ya? Muwah.muwaah
Dia : Beb/sayangku/blup2, aku ngantuk ni, km udh ngantuk?bobo yuk?km ga boleh begadang! ntr cantiknya ilang hhe.. luv u much darlaa
        (agak lebay gak sih gw) ahahhaha...
lalu males2an untuk diajak telvon dengan alasan segudang, waktu jalan berdua udah jarang gandeng tangan kita lagi, intinya sikap dia berubah tidak seperti dulu lagi.
Dan wanita akan merasa “iihh dia udah ga sayang sama gw !”.. yeah sepertinya perlu dibuka sedikit pemikirannya “dicintai tidak seperti jatuh cinta” wanita akan menuntut ini itu untuk tetap dicintai oleh pacarnya, tetapi rasanya dicintai tidak akan sama seperti perasaan jatuh cinta. Apalagi untuk hubungan yang sudah lama terjalin, pasangan kita sudah sangat mengenal kita, dia tau sikap2 kita, dan macam hal lain yang dia ketahui tentang kita. Hal seperti ini yang membuat kuantitas kita terlihat monoton.
Apalagi yang LDR [Long Distance Relationship] pacaran seperti ini, yang dijaga adalah komunikasi yang baik, setia, dan saling percaya. Pembahasan akan lebih panjang kalo gw membahasnya lebih dalam hhe.. sepertinya sahabat2 gw pun LDR sama seperti gw sekarang.. intinya sama ! sama2 mempertahankan cinta masing2. masalah jarak bisa diatasi dengan kuantitas pacaran yang sehat. Kamu tau? “aku masi bertahan karena perasaan sayang ini, dan tidak ada hal lain yang bisa membuat aku bertahan dengan jarak kita yg jauh sekarang.” Percuma kalo sering bertemu tapi malah berantem terus. Jadi LDR mempertahan kan kuantitas dan  NDR [Near Distance Relationship] *ngarang aja kan gw, maksa abiis hha..NDR = mempertahankan kualitas.
BERANTEM...adalah konsumsi sehari-hari, ngambek2, emosi, curigaan ada orang ke-3 dll itulah biasanya yang dirasakan wanita ketika dia tau pacarnya berubah dan tidak seperti dulu lagi. Dan si Pria makin males sama kita. Ow NO !! kamu tau kita kenapa begitu? Karena kita panik dengan perubahan yang dahsyat itu. Kita cuma gak pengen keilangan peratian dan kasih sayangnya dari sosok si pacar yang tadinya lembut tiba2 berubah menjadi dingin.
Bagi Pria yang berpikiran dewasa..dia akan tetap menyayangi kita walaupun  dia sedang jenuh, tapi dia tidak akan berlari ke wanita lain melainkan mencari hiburan dengan teman2nya atau selalu berusaha agar rasa jenuhnya hilang dan kembali seperti biasanya. [mungkin kita gak pernah tau usaha dia seperti apa agar tetap pada komitmennya]. Jadi hargai usahanya jika memang terlihat dia masih ingin bersama kamu dan memepertahankan kamu disampingnya. Gw berharap pacarnya sahabat2 gw pun berpikiran dewasa.
Positif thinking yaa.. pasti semua bisa diatasi dengan hati yang tenang ko asal si pacar mau diajak bicara perlahan-lahan. Jangan merasa dia udah ga sayang lagi, itu bikin mood kita jadi berubah sama dia. Percaya deh gw pernah ngalamin perasaan seperti itu. jangan nyiksa diri sendiri juga demi mencuri perhatian dia..gak worthed bgt say..[untuk shbt gw yang pernah melakukan ini, gw harap jangan diulang lagi.. dunia masih jauh lebih indah tanpa menyakiti diri sendiri].
Seperti kata sahabat pria gw bilang hhe.. karna lo LDR “lo feeling lost, lo yang merasa keilangan.. yaa karena lo yang ditinggal beda kota sama dia, jadi lo yang panik duluan ketika dia berubah, mungkin disana dia baik2 aja, gak seperti apa yang lo pikirkan disini.” Jangan biarin emosi ngalahin lo.. intinya lagi “SABAR” hhaa.. jalan terahir.


P.S. : ngomong emang gampaaaang banget..tapi gw yakin kalian bisa.. *cheers..





2 komentar: