Have you ever?
Lagi bingung sama passion sendiri. Merasa tertampar keras abis baca buku "my stupid boss"
Itu buku kocaknya ngalahin Komeng.
Di lembar terahir dia ngomongin passionnya di membaca sampe dia mikir, kenapa harus baca doan? Kenapa gak sekalian nulis?
Saya langsung ngaca, hidup saya datar banget. Bukan ga bersyukur.tapi saya gak mau mencurahkan hari senin sampek sabtu buat kerja+lembur dan minggunya istirahat,kadang maen,kadang dvd-an seharian atau baca novel seharian malah sama skali ga melakukan aktifitas yang berarti, MAGER (males gerak).
Sama sekali ga ada gairah. Gak seru.
Passion masi blur, gak fokus..
Suka banget tentang fashion, kepengen punya brand sendiri, tapi gak bisa gambar.
Suka banget baca novel, pernah iseng bikin. Pengen juga masukin ke penerbit, tapi gak juga dilakuin.
Kayanya passionya masi tentang itu aja, interest sama dua itu aja.. Tapi ngerasa ga ada waktu buat wujudinnya, yang berujung cuma OMDO (ngomong doang).
Omdo itu yang selama ini jadi penahan saya gak move on dari dia (omdo)
Dan jugak terlalu loyalitas tanpa batas menjadi pe-ga-wai.
Adakah yang lebih kece dari seorang pe-ga-wai?
Owner salah satu butik terfangkeh di bogor atau penulis terlaris abad ini? Itu baru lebih kece..
Yang berkembang jadi punya pabrik garmen dan konveksi, serta memiliki cafe yang didalamnya toko buku sekaligus penyewaan buku. Sebegitu panjangkah ? Terlalu banyak yang diinginkan. Hidup.
Krisis kejenuhan dalama bekerja. Udah kayak judul skripsi.. Bahasa TV-nya "bosan jadi pe-ga-wai"
Kalo ada yang lebih baik daripada menjadi pe-ga-wai. Kasih tau saya.
Mulai gak fokus topiknya..
Menjadi pe-ga-wai lah yang membuat passion saya gak fokus.
Pe-ga-wai sukses menjadi kambing hitam. Sekian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar